//
you're reading...
KORAN SURYA

Jelang Pilwali Kediri Dokter Samsul Azhar Terinspirasi Mahatir

Media Bawean, 23 Oktober 2008

Sumber : SURYA

KEDIRI – SURYA-Tak banyak orang yang berprofesi dokter tertarik menjadi kepala pemerintahan atau kepala daerah. Namun, hal ini tidak berlaku bagi dokter spesialis penyakit dalam, dr Samsul Azhar. Dokter alumnus Unibraw Malang ini sekarang sedang berjuang keras untuk memperebutkan kursi wali kota Kediri. Dia merupakan satu dari delapan calon wali kota, yang akan running pilwali, 23 Oktober mendatang.

Dicalonkan oleh PAN, PPP dan PDS, dokter kelahiran Kota Tahu Kediri, 16 September 1961, ini mengaku merasa terpanggil untuk menyumbangkan pemikirannya demi ikut memajukan kota kelahiran. Bapak tiga anak tersebut juga ingin membuktikan bahwa seorang dokter tidak melulu berurusan dengan orang sakit.

“Siapa bilang dokter antipolitik? Tidak sedikit juga dokter yang masuk partai. Ini menjadi tantangan bagi saya untuk mengubah image itu. Saya sudah siapkan amunisi untuk maju menjadi wali kota. Bukan bonek,” ujar Samsul sambil tertawa, saat ditemui di tempat praktiknya, yang disulap menjadi posko pemenangan cawali, Jumat (17/10).

Alumnus SMAN 2 Kediri ini mengaku mengagumi sosok mantan perdana menteri Malaysia, Mahatir Muhammad. “Dialah inspirasi saya untuk terjun ke politik,” tambahnya.

Sebagaimana diketahui, Samsul akan macung berpasangan dengan Abdullah Abu Bakar. Pasangan ini akan beradu pengaruh dengan tujuh pasangan lain dalam coblosan Pilwali Kediri, 23 Oktober mendatang.

Samsul sudah menyiapkan program yang riil dan langsung bersentuhan dengan masyarakat. Dia menjelaskan, dari sekiar 260.000 penduduk Kota Kediri, 45.000 di antaranya berada di bawah garis kemiskinan. Menurut Samsul, warga miskin ini harus diberdayakan melalui cara menjalankan peran pemerintah yang efektif.

Dokter pemilik Klinik Dahlia di Jl Sriwijaya Kediri ini sedikit mengkritik sistem pemerintah sekarang. Dia berpendapat, salah satu penyebab tingginya angka kemiskinan adalah sistem pemerintah saat ini, yang tidak lepas dari sistem malmanajemen.

Menurut Samsul, perhatian sektor pendidikan, kesehatan, dan lapangan pekerjaan harus menjadi prioritas.

Dokter ini prihatin saat melihat fakta ditemukan balita gizi buruk di Kota Kediri yang akhirnya meninggal. Dia mengingatkan, masyarakat miskin harus dijamin kesehatannya dengan pelayananan kesehatan gratis. Terkait itu, Samsul mengaku sanggup menyiapkan dokter di setiap desa yang siap membantu dengan palayanan gratis itu.

“Para PNS (pegawai negeri sipil, Red), anggota ABRI, polisi, dan karyawan dijamin kesehatannya dengan askes. Juga ada jamkesmas untuk warga miskin. Tapi banyak orang miskin yang tidak tercover, dan harus diberi jamkesda,” tegasnya. k2

Diskusi

Belum ada komentar.

Tinggalkan komentar